Pages

Subscribe:

Tuesday, March 12, 2013

Haruskah CAU Berguru Pada Tembok Itu, ?!


Banyak manusia yang merasa dia adalah bisa, tanpa apapun atau sosialisasi sedikitpun yang kadang semua kisah dan ceritanya itu membuat ia 1% terperosok kelembah kesombongan, tanpa ia sadari ketika ia terperosok ia akan perlu sosialisasi dan komunikasi, setidaknya di akan berteriak meminta tolong entah pada teman, lawan, atau bahkan seekor semut sekalipun.

Inilah hidup tak pernah lepas dari bumbu-bumbu yang membuat kehidupan ini penuh oleh berbagai macam rasa, yang membuat kita berada pada posisi genting, untuk memilih antara menelan atau memuntahkan.
yang mengerti dan tau soal hati, ya yang memiliki hati itu, bahkan tak ada yang tau melainkan Dia, tentang apa yang ada di dalam hati kita,!

Kita sering bermain-main asik di dunia maya, jejaring sosial itu pastinya, disana kita menyaksikan bahkan membaca ribuan bahkan jutaan kabar berita atau status orang lain, dan kitapun tak pernah lepas dari hal itu sering kali kita terbujuk dan terayu untuk "Update", pernahkah kita bertanya kenapa kita Update status,?! itu adalah salah satu dampak betapa kita butuh akan komentar tentang kehidupan kita, dan itu adalah bentuk dari sosialisasi dan komunikasi kita terhadap orang lain selain kita,!

kenapa sih Tembok Cina bisa kuat dan kokoh,?! sebelum kita pandang temboknya mari kita kaji hal lain yang lebih unik, pernahkah kita berpikir tembok itu terbangun dari beberapa batu yang tersusun, bukan satu batu, batupun bersosialisasi, tembok itu menjadi kuat ketika satu batu bersatu dan saling menguatkan dengan batu-batu lain,woww.!!

batu itu adalah benda yang secara kasat mata ia mati, tapi mereka bisa kuat karena kepatuhan dan kesolidan, kenapa kita manusia sebagai makhluk sempurna di jagad raya ini, sampai Jibril bersujud kepada Adam pada masa itu, tidak bisa melampaui kuat dan solidnya batu-batu yang tersusun di Tembok Cina itu, kita akan kuat ketika kita wiraga, wirama, wirasa,,!!


Kita sering kali mendengar "Al-Ittihaadu asaasu an-Najaahi", bersatu itu adalah pangkalnya sukses,! kenapa sampai kini, bersatu itu sangatlah sulit, apakah kita manusia yang merasa sempurna akan menyerah dan mengku kalah terhadap Tembok Cina yang nun jauh disana,,!!
Al-mu’minu lil mu’minin kal bunyan yasyuddu ba’dhuhu ba’dhon. Memang persaudaraan yang sesungguhnya itu seperti bangunan yang saling mengokohkan, saling menguatkan atau saling meneguhkan.


0 comments:

Post a Comment